Muhammadsaw Periode Makkah 4.11.1 Meneladani perjuangan Rasulullah saw.Di Mekah C. Tujuan Pembelajaran 1. Pertemuan Ketiga Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: Menjelaskan strategi dakwah Rasulullah saw. Meneladani perjuangan Rasulullah saw. Di Mekah Fokus nilai-nilai sikap 1. Religius 2. Kesantunan 3. A. Substansi Dakwah Rasulullah SAW di Mekah 1. Kerasulan Nabi Muhammad SAW dan Wahyu Pertama Menurut beberapa riwayat yang sahih, Nabi Muhammad SAW. pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadhan saat usianya 40 tahun. Malaikat Jibril datang untuk membacakan wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW., yaitu al-„Alāq. Nabi Muhammad SAW. diperintahkan membacanya, namun Rasulullah SAW. berkata bahwa ia tidak dapat membaca. Malaikat Jibril mengulangi permintaannya, tetapi jawabannya tetap sama. Kemudian, Jibril menyampaikan firman Allah Swt. yaitu al-„Alāq/961-5 sebagai berikut. Artinya “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan menulis, membaca. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” al-„Alaq/961-5 Itulah wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. sebagai awal diangkatnya sebagai rasul. Kemudian, Nabi Muhammad SAW. menerima ayat-ayat al-Qur‟ān secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Ayat-ayat tersebut diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang terjadi, sehingga hampir setiap ayat al-Qur‟ān turun disertai oleh Asbābun Nuzûl sebab/kejadian yang mendasari turunnya ayat. Ayat-ayat yang turun sejauh itu dikumpulkan sebagai kompilasi bernama al-Musḥaf yang juga dinamakan al-Qur‟ān. 2. Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah SAW di Mekah a. Aqidah Rasulullah SAW. diutus oleh Allah Swt. untuk membawa ajaran tauhid. Masyarakat Arab yang saat ia dilahirkan bahkan jauh sebelum ia lahir, hidup dalam praktik kemusyrikan. Ia sampaikan kepada kaum Quraisy bahwa Allah Swt. Maha Pencipta. Segala sesuatu di alam ini, langit, bumi, matahari, bintang-bintang, laut, gunung, manusia, hewan, tumbuhan, batu-batuan, air, api, dan lain sebagainya itu merupakan ciptaan Allah Swt. Karena itu, Allah Swt. Mahakuasa atas segala sesuatu, sedangkan manusia lemah tak berdaya. Ia Maha Agung Mulia, sedangkan manusia rendah dan hina. Selain Maha Pencipta dan Mahakuasa, Ia pelihara seluruh makhluk-Nya dan Ia sediakan seluruh kebutuhannya, termasuk manusia. Selanjutnya, Nabi Muhammad SAW. juga mengajarkan bahwa Allah Swt. itu Maha Mengetahui. Allah Swt. mengajarkan Sekolahmuonline- Contoh Soal PAIBP Kelas X dan Jawabannya BAB V Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. di Makkah (PAIBP kelas 10 SMA/SMK/MA/MAK). Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami sajikan untuk Anda khususnya yang masih berada di kelas 10 SMA/SMK/MA/MAK Contoh Soal dan Jawabannya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) kurikulum 2013. Kali ini kita bahasa 100% found this document useful 2 votes2K views18 pagesDescriptionPerjuangan Rasulullah SAW Di MekahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes2K views18 pagesMeneladani Perjuangan Rasulullah SAW Di MekahJump to Page You are on page 1of 18 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 16 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
MeneladaniPerjuangan Dakwah Rasulullah SAW di Mekah adalah materi pelajaran kelas 10 semester 1 yang membahas tentang1. Ketika Nabi Muhammad saw. menerima w
Bab VMeneladani PerjuanganRasulullah saw di Mekah Peta KonsepMeneladani PerjuanganRasulullah saw. di MekahSubstansi Dakwah Strategi Dakwah Rasul Rasul di Mekah di MekahDiketahui dan Diperolehnya Nilai dan Perilaku Mulia Menunjukkan Sikap Tangguh dan Semangat Menegakkan KebenaranMembuka Relung HaiCermai gambar dan wacana berikut! Cahaya Ilahi di Hai Pembunuh BayaranTatkala Rasulullah saw. dalam perjalanandari Mekah untuk hijrah ke Madinah,berkumpullah orang-orang kafir Mekah diDarun Nadwah nama tempat pertemuandi rumah Abu Jahal. Dalam pertemuantersebut, diputuskan untuk mengadakansayembara, “Barangsiapa berhasil mem-bawa Muhammad saw. kepada kami, atauberhasil membawa kepalanya, maka kamitokoh kafir Quraisy akan memberi hadiah100 unta merah yang hitam biji matanya.”Kemudian, berdirilah seorang di antaramereka, namanya Suraqah bin Malik. Ia Sumber “Aku yang sanggup membawa Gambar saw.” Setelah itu ia langsung Ilustrasi seorang pemburu untuk mengejar Rasulullah berhasil menemukan Rasulullah saw., tanpa membuang waktu, Suraqahlangsung menghunus pedangnya hendak membunuh Rasulullah saw. Pada saatitulah, Allah Swt. menunjukkan kekuasaan-Nya. Allah Swt. memerintahkan bumiuntuk patuh kepada perintah Rasulullah saw. Rasulullah saw. memerintahkanbumi untuk menahan Suraqah, sehingga ia dan kudanya terperosok ke dalambumi sampai sebatas melihat kudanya idak dapat bangun, Suraqah memohon pertolongankepada Rasulullah saw. seraya berkata, “Wahai Muhammad, amankanlah diriku!Amankanlah diriku!” Maka, Rasulullah saw. berdoa kepada Allah Swt. untukmenolong Suraqah yang hampir tertelan bumi. Akhirnya, Suraqah pun terbebasdari bahaya yang hampir merenggut menyelamatkan Suraqah, Rasulullah saw. kembali melanjutkanperjalanannya menuju Madinah. Namun, Suraqah kembali mengejarnya denganpedang terhunus di tangannya. Ternyata Suraqah masih tetap ingin membunuhRasulullah saw. Seperi sebelumnya, Allah pun kembali memerintahkan bumiuntuk menelan kaki kuda Suraqah. Bahkan, kini amblasnya hingga ke bataspusarnya. Karena takut ditelan bumi, Suraqah kembali memohon pertolonganRasulullah saw. dengan amat memelas. “Wahai Muhammad, selamatkanlahKarena mendengar permohonan Suraqah yang demikian memilukan,Rasulullah saw. pun memohon kepada Allah Swt. agar menyelamatkan selamat untuk yang kedua kalinya, Suraqah kemudian turun dari kudanyadan menghadap Rasulullah saw. untuk memohon ampun atas perbuatan penuh kelembutan, Rasulullah saw. pun memakannya. Suraqah akhirnyamenyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah saw. Dikuip dari berbagai sumber Akivitas 1 Setelah membaca kisah di atas, kemukakan pendapatmu tentang kisah tersebut. Pelajaran apa saja yang dapat dipetik dari kisah di atas?Mengkriisi Sekitar KitaCermai wacana orang yang sukses sebagaipengusaha atau pejabat di negeri iniyang berasal dari keluarga denganekonomi yang kurang berjuang menggapai ke-suksesannya dengan “peras keringatbaning tulang”, bekerja dengansangat sungguh-sungguh tanpamengenal lelah. Sebut saja misalnyaseorang pengusaha sangat suksesyang bernama Chairul Tanjung. Ia Sumber pengusaha yang berhasil “kerajaan” bisnisnya Gambar kegigihannya dalam berusaha, Chairul Tanjung, sukses menjadi pengusahabukan karena warisan ataupun kelas atas dengan bekerja secara Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Awalnya keluargaChairul Tanjung adalah keluarga yang berlebih, ayahnya seorang wartawan yangmenerbitkan majalah lokal yang oplahnya lumayan besar. Namun pada saat eraorde baru, surat kabar dari ayah Chairul Tanjung dicurigai sebagai antek ordelama dan akhirnya dipaksa untuk sinilah perekonomian keluarganya menjadi berubah seratus delapanpuluh derajat. Rumah yang cukup luas yang didiami keluarganya terpaksa harusdijual untuk membayar hutang dan memenuhi kebutuhan hidup. Akhirnya,Chairul Tanjung bersama saudara dan orang tuanya harus pindah ke kamarlosmen yang sempit. Untuk menopang uang sakunya yang jauh dari cukup, Chairul pun berkuliahsambil berbisnis. Awalnya ia berjualan buku kuliah stensilan, kemudian berjualankaos. Kemudian bersama temannya membuka usaha foto kopi di kampusnya. Iajuga membuka kios di daerah Senen Raya Jakarta Pusat yang menyediakan anekakebutuhan dan peralatan kedokteran dan laboratorium. Walaupun ia harus membagi waktu antara kuliah dan berbisnis, namun Chairuldapat menyelesaikan kuliahnya di kedokteran gigi dengan baik. Ia kemudianmenyandang gelar sarjana kedokteran di belakang namanya. Namun, karenadarah bisnis rupanya lebih kental, ia kemudian memutuskan untuk menjemputrezeki dari bisnis, bukan sebagai dokter gigi. Kemudian Chairul lebih memantapkan bisnisnya dengan mendirikan PT PariariShindutama bersama iga temannya pada tahun 1987. Bisnis ini bermodalkanhutangan dari bank Exim sebesar 150 juta. Perusahaan Chairul dan temannya inimemproduksi sepatu anak-anak untuk diekspor. Mereka patut berbangga karenabegitu mendirikan usaha ini, mereka langsung menerima order sebesar 160 ribupasang sepatu dari Itali. Namun, Chairul kemudian memutuskan untuk berpisahdan mendirikan usaha sendiri, karena ternyata keiga temannya memiliki visiyang berbeda dengan dirinya. Chairul Tanjung kemudian mendirikan perusahaann sendiri yang bergerak dibidang media, yaitu mendirikan Trans TV. Chairul Tanjung sangat pandai dalammembangun jaringan. Perusahaannya ini semakin maju dan akhirnya berhasilmembuat suatu konglomerasi yang kemudian diberi nama Para Group. ParaGroup sendiri kemudian membagi iga ladang usahanya yaitu dibidang keuangan,properi, dan mulimedia. Dikuip dari berbagai sumberMemperkaya Khazanah Peserta DidikA. Memahami Al-Qur’ān, Hadis, dan Ijihād sebagai Sumber Hukum Islam 1. Substansi Dakwah Rasulullah saw. di Mekah a. Kerasulan Nabi Muhammad saw. dan Wahyu Pertama Menurut beberapa riwayat yang śafiifi, Nabi Muhammad saw. pertamakali diangkatmenjadi rasulpadamalamhari tanggal 17Ramaan saat usianya 40 tahun. Malaikat Jibril datang untuk membacakan wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw., yaitu al-Alāq. Nabi Muhammad saw. diperintahkan membacanya, namun Rasulullah saw. berkata bahwa ia idak dapat membaca. Malaikat Jibril mengulangi permintaannya, tetapi jawabannya tetap sama. Kemudian, Jibril menyampaikan firman Allah Swt. yaitu al-Alāq/961-5 sebagai berikut. Arinya “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan menulis, membaca. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang idak diketahuinya.” al-Alaq/961-5 Itulah wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. sebagai awal diangkatnya sebagai rasul. Kemudian, Nabi Muhammad saw. menerima ayat-ayat al-Qur’ān secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Ayat-ayat tersebut diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang terjadi, sehingga hampir seiap ayat al-Qur’ān turun disertai oleh Asbābun Nuzûl sebab/kejadian yang mendasari turunnya ayat. Ayat-ayat yang turun sejauh itu dikumpulkan sebagai kompilasi bernama al-Musfiaf yang juga dinamakan al-Qur’ Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah saw. di Mekah 1 Aqidah Rasulullah saw. diutus oleh Allah Swt. untuk membawa ajaran taufiid. Masyarakat Arab yang saat ia dilahirkan bahkan jauh sebelum ia lahir, hidup dalam prakik kemusyrikan. Ia sampaikan kepada kaum Quraisy bahwa Allah Swt. Maha Pencipta. Segala sesuatu di alam ini, langit, bumi, matahari, bintang-bintang, laut, gunung, manusia, hewan, tumbuhan, batu-batuan, air, api, dan lain sebagainya itu merupakan ciptaan Allah Swt. Karena itu, Allah Swt. Mahakuasa atas segala sesuatu, sedangkan manusia lemah tak berdaya. Ia Mahaagung Mulia, sedangkan manusia rendah dan hina. Selain Maha Pencipta dan Mahakuasa, Ia pelihara seluruh makhluk-Nya dan Ia sediakan seluruh kebutuhannya, termasuk manusia. Selanjutnya, Nabi Muhammad saw. juga mengajarkan bahwa Allah Swt. itu Maha Mengetahui. Allah Swt. mengajarkan manusia berbagai macam ilmu pengetahuan yang idak diketahuinya dan cara memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut. Ajaran keimanan merupakan ajaran utama yang diembankan kepada Rasulullah saw. yang bersumber kepada wahyu-wahyu Ilahi. Banyak sekali ayat al-Qur’ān yang memerintahkan beliau agar menyampaikan keimanan sebagai pokok ajaran Islam yang sempurna. Allah Swt. berfirman yang arinya “Katakanlah Muhammad, “Dialah Allah Swt., Yang Maha Esa. Allah Swt. tempat meminta segala sesuatu. Allah Swt. idak beranak dan idak pula diperanakkan. Dan idak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” al-Ikhlaś/1121-4 Ajaran taufiid ini berbekas sangat dalam di hai Nabi dan para pengikutnya, sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat, mapan, dan tak tergoyahkan. Dengan keyakinan ini, para sahabat sangat percaya bahwa Allah Swt. idak akan membiarkan mereka dalam kesulitan dan penderitaan. Dengan keyakinan ini pula, mereka percaya bahwa Allah Swt. akan memberikan kebahagiaan hidup kepada mereka. Dengan keyakinan ini pula, para sahabat terbebas dari pengaruh kekayaan dan kesenangan duniawi. Dengan keyakinan ini pula, para sahabat mampu bersabar dan bertahan serta tetap berpegang teguh pada agama keika mereka mendapatkan tantangan dan siksaan yang amat keji dari pemuka-pemuka Quraisy. Dengan keyakinan seperi ini pulalah, Nabi Muhammad saw. dapat mengatakan dengan mantap kepada Abu Ţalib, “Paman, demi Allah, kalaupun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan tugas ini, sungguh idak akan aku inggalkan. Biarlah nani Allah Swt. yang akanmembukikan apakah saya memperoleh kemenangan berhasil atau binasa karenanya”. Ini pula yang menjadi rahasia mengapa Bilal bin Rabbah dapat bertahan atas siksaan yang ia terima dengan tetap mengucapkan “Allah Maha Esa” secara Akhlak Mulia Dalam hal akhlak, Nabi Muhammad saw. tampil sebagai teladan yang baik ideal. Sejak sebelum menjadi nabi, ia telah tampil sebagai sosok yang jujur sehingga diberi gelar oleh masyarakatnya sebagai al-Amin yang dapat dipercaya. Selain itu, Nabi Muhammad saw. merupakan sosok yang suka menolong dan meringankan beban orang lain. Ia juga membangun dan memelihara hubungan kekeluargaan serta persahabatan. Nabi Muhammad saw. tampil sebagai sosok yang sopan, lembut, menghormai seiap orang, dan memuliakan tamu. Selain itu, Nabi Muhammad saw. juga tampil sebagai sosok yang berani dalam membela kebenaran, teguh pendirian, dan tekun dalam beribadah. Nabi Muhammad saw. mengajak agar sikap dan perilaku yang idak terpuji yang dilakukan masyarakat Arab seperi berjudi, meminum minuman keras khamr, berzina, membunuh, dan kebiasaan buruk lainnya untuk diinggalkan. Selain karena pribadi Nabi Muhammad saw. dengan akhlaknya yang luhur, ajaran untuk memperbaiki akhlak juga bersumber dari Allah Swt. dalam Firman- Nya, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu yang berselisih dan bertakwallah kepada Allah Swt. agar kamu mendapat rahmat.” al-Ḥujurāt/4910 Keterangan di atas memberikan penjelasan kepada kita, bagaimana Rasulullah saw. memadukan teori dengan prakik. Ia mengajarkan akhlak mulia kepada masyarakatnya, sekaligus juga membukikannya dengan perilakunya yang sangat luhur. Akhlak Rasulullah saw. adalah apa yang dimuat di dalam al-Qur’ān itu sendiri. Ia idak hanya mengajarkan, tetapi juga mencontohkan dengan akhlak terpuji. Hal ini diakui oleh seorang penulis Barat, Michael H. Hart dalam bukunya yang berjudul “100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia” dengan menempatkan Rasulullah saw. sebagai manusia tersukses mengubah perilaku manusia yang biadab menjadi manusia yang Strategi Dakwah Rasululah saw. di Mekah Dalam mendakwahkan ajaran-ajaran Sumber Dok. KemendikbudIslam yang sangat fundamental danuniversal, Rasulullah saw. idak serta- Gambar melakukannya dengan tergesa- Jabal Tsur, salah satu tempat Rasulullahgesa. Ia mengeri benar bagaimana melakukan strategi masyarakat Arab saat itu yangbergelimang dengan kemaksiatan danprakik-prakik kemunkaran. Mengubahpola pikir dan kebiasaan-kebiasaan atauadat-isiadat bangsa Arab khususnyakaum Quraisy bukanlah perkara yang telah dilakukan secaraturun-temurun sejak ratusan tahunsilam, ditambah lagi dengan pengaruhagama Nasrani dan Yahudi yang sudahdikenal lama bahkan sudah banyakpenganutnya. Ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah saw. dalam menjalankanmisi dakwah tersebut, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi yang hanyaterbatas di kalangan keluarga dan sahabat terdekat dan dakwah secara terang-terangan kepada khalayak Dakwah secara Rahasia/Diam-Diam al-Da’wah bi al-Sirr Agar idak menimbulkan keresahan dan kekacauan di kalangan masyarakat Quraisy, Rasulullah saw. memulai dakwahnya secara sembunyi-sembunyi al-Da’wah bi al-Sirr. Hal tersebut dilakukan mengingat kerasnya watak suku Quraisy dan keteguhan mereka berpegang pada keyakinan dan penyembahan berhala. Pada tahap ini, Rasulullah saw. memfokuskan dakwah Islam hanya kepada orang- orang terdekat, yaitu keluarga dan para sahabatnya. Rumah Rasulullah saw Dārul Arqam dijadikan sebagai pusat kegiatan dakwah. Di tempat itulah, ia menyampaikan risalah-risalah taufiiḍ dan ajaran Islam lainnya yang diwahyukan Allah Swt. kepadanya. Rasulullah saw. secara langsung menyampaikan dan memberikan penjelasan tentang ajaran Islam dan mengajak pengikutnya untuk meninggalkan agama nenek moyang mereka, yaitu dari menyembah berhala menuju penyembahan kepada Allah Swt. Karena sifat dan pribadinya yang sangat terpercaya dan terjaga dari hal-hal tercela, tanpa ragu para pengikutnya, baik dari kalangan keluarga maupun para sahabat menyatakan ketaufiīdan dan keislaman mereka di hadapan Rasulullah pembantu yang diangkat menjadi anak, dan Abu Bakar Siddik sahabat. Selanjutnya secara perlahan tetapi pasi, pengikut Rasulullah saw. makin bertambah. Di antara mereka adalah U¡man bin Afan, Zubair bin Awwam, Said bin Abi Waqas, Abdurrahman bin Auf, Ṭaha bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Faimah bin Khatab dan suaminya Said bin Zaid al-Adawi, Arqam bin Abil Arqam, dan beberapa orang lainnya yang berasal dari suku Quraisy. Bagaimana ajaran Islam dapat diterima dan dianut oleh mereka yang sebelumnya terbiasa dengan adat-isiadat masyarakat Arab yang begitu mengakar kuat? Bagaimana mereka meyakini agama baru yang dibawa oleh Rasulullah saw. sebagai agama yang paling benar dan sempurna kemudian menjadi pemeluknya? Bagaimana pula reaksi orang-orang yang mengetahui bahwa mereka telah meninggalkan agama nenek moyang, yaitu menyembah berhala? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di antaranya adalah seperi berikut. 1 Pribadi Rasulullah saw. yang begitu luhur dan agung. Tidak pernah ia melakukan hal-hal yang tercela dan hina. Ia adalah pribadi yang sangat jujur dan amanah al-Amin, sabar, bijaksana, dan lemah- lembut dalam menyampaikan ajakan serta ajaran Islam. 2 Ajaran Islam yang rasional, logis, dan universal, menghargai hak-hak asasi manusia, memberikan hak yang sama, keadilan, dan kepasian hidup setelah mai. 3 Menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya, yaitu ajaran-ajaran yang dibawa oleh para rasul terdahulu berupa penyembahan terhadap Allah Swt., berbuat baik terhadap sesama, menjaga kerukunan, larangan perbuatan tercela seperi membunuh, berzina, dan lain sebagainya. 4 Kesadaran akan tradisi dan kebiasaan-kebiasaan lama yang begitu jauh dari nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan. Berdakwah secara diam-diam atau rahasia al-Da’wah bi al-Sirr ini dilaksanakan Rasulullah saw. selama lebih kurang iga tahun. Setelah memperoleh pengikut dan dukungan dari keluarga dan para sahabat, selanjutnya Rasulullah saw. mengatur strategi dan rencana agar ajaran Islam dapat diajarkan dan disebarluaskan secara Dakwah secara Terang-terangan al-Da’wah bi al-Jahr Dakwah secara terang-terangan al-Da’wah bi al-Jahr dimulai keika Rasulullah saw. menyeru kepada orang-orang Mekah. Ia berdiri di atas sebuah bukit dan berteriak dengan suara lantang memanggilorang! Akankah kalian percaya jika saya katakan bahwa musuhAnda sekalian telah bersiaga di sebelah bukit Śafa ini dan berniatmenyerang nyawa dan harta kalian?” Mereka menjawab, “Kami takmendengar Anda berbohong sepanjang hayat kami.” Ia lalu berkata,“Wahai bangsa Quraisy! Selamatkanlah dirimu dari neraka. Saya takdapat menolong Anda di hadapan Allah Swt. Saya peringatkan Andasekalian akan siksaan yang pedih!” Ia menambahkan, “Kedudukan sayaseperi penjaga, yang mengamai musuh dari jauh dan segera berlarikepada kaumnya untuk menyelamatkan dan memperingatkan merekatentang bahaya yang akan datang.” Seriring dengan itu, turun pula wahyu Allah Swt. agar Rasulullahsaw. melakukannya secara terang-terangan dan terbuka. Mengenaihal tersebut, Allah Swt. berfirman, yang arinya “Maka sampaikanlahMuhammad secara terang-terangan segala apa yang diperintahkankepadamu dan berpalinglah dari orang yang musyrik.” al-Ḥijr/1594. Baca pula firman Allah dalam asy-Syua’ara/26 ayat-ayat di atas,Rasulullah saw. yakin bahwa sudahsaatnya ia dan para pengikutnyauntuk menyebarluaskan ajaranIslam secara terbuka dan terang-terangan. Dengan dukungan istri-nya Sii Khadijah, paman yangseia membelanya, yaitu Abu Sumber Dok. KemendikbudTalib, serta para sahabat dan Gambar yang seia ditambah Kini dakwah dan pelajaranpula dengan keyakinan bahwa disampaiakan secara Swt. senaniasa menyertai, dimulailah dakwah suci ini. Pertama-tama dakwah dilakukan kepada sanak keluarga, kemudian kepadakaumnya, dan penduduk Kota Mekah yang saat itu penyembahannyakepada berhala begitu kuat. Dari kalangan keluarga, ia mengajak paman-pamannya termasukAbu Lahab dan Abu Jahal yang terkenal sangat menentang dakwahRasul. Mereka menolak mentah-mentah ajakan Rasulullah saw. denganmengatakan bahwa agama merekalah yang paling benar. Penolakanyang disertai ejekan, cemoohan, hinaan bahkan ancaman tersebutidak lantas membuat Rasulullah saw. berputus asa dan berhenimelakukan dakwah. Namun, beliau makin tertantang untuk terusmengajak masyarakat memeluk agama kenyataan tersebut, Abu Lahab, Abu Sufyan, dan kalanganmukjizatnya seperi apa yang telah ditampilkan oleh Musa as. dan Isaas. Seperi menjadikan bukit Śafa dan Marwah berubah menjadi bukitemas, menghidupkan orang yang sudah mai, menghalau bukit-bukityang mengelilingi Mekah, memancarkan mata air yang lebih baik darizam-zam. Tidak sampai di situ, bahkan mereka mengolok-olok Nabidengan menyatakan mengapa Allah Swt. idak menurunkan wahyutentang harga barang-barang dagangan agar mereka dapat berspekulasi. Semua cemoohan, ejekan, dan ancaman yang ditujukan kepadaRasulullah saw. dan para pengikutnya makin melecut semangatRasulullah saw. dengan terus bertambahnya jumlah tetapi pasi, pengaruh Rasulullah saw. dan ajaran Islam semakinditerima oleh masyarakat Mekah yang telah muak dengan prakik-prakik kotor jahiliah. Kenyataan ini mendorong para pemuka Quraisy datang kembalikepada Abu Talib, paman yang selalu membela Rasul. Mereka membawaseorang pemuda yang gagah yang bernama Umarah bin al-Walid bin al-Mugirah untuk ditukarkan dengan Nabi Muhammad saw. yang ditolakoleh Abu Ţalib. Nabi Muhammad saw. terus saja berdakwah. Untuk yang keiga kalinya, para pembesar Quraisy datang kepadaAbu Ţalib. Mereka berkata, “Wahai Abu Ţalib, Anda orang yangterhormat dan terpandang di kalangan kami. Kami telah meminta Andauntuk menghenikan kemenakanmu, tetapi Anda idak juga memenuhituntutan kami! Kami idak akan inggal diam menghadapi orang yangmemaki nenek moyang kami, idak menghormai harapan-harapankami, dan mencaci-maki berhala-berhala kami. Sebaiknya, Andasendirilah yang menghenikan kemenakan Anda, atau jika idak, kamiakan lawan hingga salah satu pihak binasa”. Sejak saat itu, orang-orang Quraisy mencaci-maki dan menyiksakaum muslimin idak terkecuali Nabi sendiri. Perisiwa yang palingterkenal adalah penyiksaan Bilal seorang budak dari Abisinia. Ia dipaksauntuk melepaskan agama, dicambuk, dicampakkan di padang pasir, dandadanya diindih dengan batu yang lebih besar dari badannya. Dalamsiksaan semacam itu, Bilal tetap teguh dengan keyakinannya; mulutnyaterus mengucapkan Ahad, Ahad, ... Allah Maha Esa, Allah Maha Esa.Bilal terus menerus mengalami siksaan hingga ia dibeli oleh Abu BakarSiddik. Sebagai orang kaya, Abu Bakar banyak sekali memerdekakanbudak di antaranya adalah budak perempuan Umar bin Khattab. Meskipun Nabi Muhammad saw. telah mendapat perlindungan dariBanu Hasyim dan Banu Muţalib, ia masih juga mengalami Jamil, istri Abu Lahab, melemparkan najis ke depan juga Abu Jahal yang melemparkan isi perut kambing kepadayang dialami oleh Nabi Muhammad saw. dan para pengikutnyaberlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Kian hari kian kejisiksaan yang mereka terima. Namun demikian, Nabi Muhammadsaw. dan para sahabatnya tetap tabah dan terus memelihara danmeningkatkan keyakinan dan keimanan mereka. Demikianlah, seiap hari jumlah pengikut Nabi Muhammad bertambah. Kenyataan ini menyesakkan dada kaum karena itu, mereka mengutus Utbah bin Rabi’ah untuk bertemudengan Nabi Muhammad saw. Dalam pertemuannya dengan NabiMuhammad saw. ia mengatakan, “Wahai anakku, dari segi keturunanengkau mempunyai tempat bermartabat di kalangan kami. Kiniengkau membawa perkara besar yang menyebabkan kaum Quraisyterpecah belah. Kini dengarkanlah, kami akan menawarkan beberapahal. Kalau engkau menginginkan harta, kami siap mengumpulkanharta kami sehingga engkau menjadi yang terkaya di antara kami. Jikaengkau menginginkan pangkat atau jabatan, kami akan angkat engkaumenjadi pemimpin kami; kami tak akan memutus satu perkara tanpapersetujuanmu. Kalau kedudukan raja yang engkau cari, kami akanmenobatkan engkau menjadi raja. Jika engkau mengidap penyakitsyaraf yang idak dapat engkau sembuhkan, maka akan kami usahakanpenyembuhannya dengan biaya yang kami tanggung sendiri hinggaengkau sembuh”. Mendengar tawaran itu, Nabi Muhammad surat al-Sajdah kepada Utbah. Ia terdiam dan tertegunserta insaf bahwa ia berhadapan dengan seorang yang idak gila harta,idak berambisi pada kekuasaan, dan bukan pula orang yang gila. Utbah kembali kepada Quraisy dan menceritakan pengalamannyakeika bertemu dengan Nabi Muhammad saw. serta menyarankanagar mereka membiarkan Nabi Muhammad saw. berhubungan secarabebas dengan semua orang Arab. Usul Utbah tentu idak dapat merekaterima, sebab mereka belum merasa puas jika belum mengalahkan NabiMuhammad saw. Oleh karena itu, mereka meningkatkan penyiksaanbaik kepada Nabi Muhammad saw. maupun kepada para pengikutnya. Dengan semangat kerasulannya serta keyakinan akan kebenaranajaran Ilahi, gerakan dakwah Rasulullah saw. makin tersebar sahabat, bahkan orang yang idak dikenalnya, baik dari kalanganbangsawan terhormat maupun dari golongan hamba sahaya banyakyang mendengar dan memahami ajaran Islam, kemudian memelukagama Islam dan beriman kepada Allah Swt. Rasulullah saw. makintegas, lantang dan berani, tetapi tetap komitmen terhadap tugas,fungsi, dan wewenangnya sebagai rasul utusan Allah Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah saw. Sebagaimana yang telah disinggung pada bagian sebelumnya, kaum kafir Quraisy terus berupaya menggalang kekuatan agar Rasulullah saw. dan upayanya dalam penyebaran ajaran Islam dapat dihenikan. Berbagai upaya mereka lakukan, mulai mengajak berdialog dengan mengiming-imingi berbagai bantuan hingga kekerasan yang dilakukan terhadap Rasulullah saw. dan para sahabat serta pengikut ajarannya. Puncak dari kejengkelan mereka dengan cara memboikot Rasulullah saw. dan para sahabatnya serta pengikutnya dari boikot ekonomi dan poliik. Apa yang menyebabkan mereka begitu keras menolak dan geram terhadap ajaran yang dibawa Rasulullah saw.? Apa yang salah dengan ajaran tentang kebenaran dan kasih sayang yang merupakan idaman semua manusia beradab? Sebetulnya mereka mengetahui dan memahami betul bahwa ajaran Ilahi yang dibawa Rasulullah saw. adalah ajaran yang lurus, benar, dan haq. Ada beberapa alasan kaum kafir menolak dan menentang ajaran yang dibawa Rasulullah saw, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Kesombongan dan Keangkuhan Bangsa Arab jahiliah dikenal sebagai bangsa yang sangat angkuh dan sombong. Mereka menganggap bahwa semua yang telah mereka lakukan adalah sesuatu yang benar. Mereka menganggap bahwa idak salah dengan apa yang mereka lakukan. Kesombongan mereka tercermin dari sya’ir-sya’ir yang mereka buat, terutama kesombongan kaum Quraisy yang merasa suku mereka yang paling terhormat dan paling berpengaruh. Mereka memandang bahwa mereka lebih mulia dan inggi derajatnya dari golongan bangsa Arab lainnya. Mereka idak menerima ajaran persamaan hak dan derajat yang dibawa Islam. Oleh karenanya, mengakui dan menerima ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. akan menurunkan dan menjatuhkan derajat dan martabat serta mengancam kedudukan mereka. 2. Fanaisme Buta terhadap Leluhur Kebiasaan yang telah mengakar kuat dan turun-temurun dalam melaksanakan penyembahan berhala dan kemusyrikan lainnya, menyebab- kan mereka sangat sulit menerima ajaran taufiid dan menyembah Allah Swt. yang Ahad. Kebiasaan tersebut sudah mengkristal dan berakar, mereka sangat sulit diberikan pemahaman bertaufiīd. Tuhan bagi mereka diwujudkan dalam bentuk berhala-berhala yang mereka buat sendiri sejak ratusan tahun lalu. Fanaisme terhadap ajaran leluhur jelas-jelas telah menenggelamkan mereka ke dalam kesesatan yang nyata. Fakta tersebut ditegaskan oleh Allah Swt. dalam firmannya “Dan apabilaapa yang kami dapai nenek moyang kami mengerjakannya.” Apakah mereka akan mengikui juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu idak mengetahui apa-apa dan idak pula mendapat petunjuk?” al-Mā’idah/5104 3. Eksistensi dan Persaingan Kekuasaan Penolakan mereka terhadap ajaran Rasulullah saw. secara poliis dapat melemahkan eksistensi dan pengaruh kekuasaan mereka. Jika mereka menerima Rasulullah saw. dengan ajaran yang dibawanya, tentu saja akan berakibat pada lemahnya pengaruh dan kekuasaan mereka. Kekuasaan dan pengaruh yang selama ini mereka dapatkan dengan menghalalkan berbagai cara, tentu sangat bertolak belakang dengan ajaran Rasulullah saw. Itulah sebabnya, mereka “mai-maian” mempertahankan eksistensi dan keberadaan mereka untuk menolak Rasulullah Contoh-Contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan Para Pengikutnya Berikut adalah contoh-contoh penyiksaan kafir Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan para pengikutnya. 1. Suatu hari, Abu Jahal melihat Rasulullah saw. di Śafa, ia mencerca dan menghina tetapi idak ditanggapi oleh Rasulullah saw. dan ia beranjak pulang. Kemudian, Abu Jahal pun bergabung dengan kelompoknya kaum Quraisy di samping Ka’bah. Mendengar kejadian tersebut, Hamzah, paman Rasulullah saw., marah seraya bangkit mencari Abu Jahal. Ia kemudian menemukan Abu Jahal yang sedang duduk di samping Ka’bah dengan kelompoknya kaum Quraisy. Tanpa banyak bicara, ia langsung mengangkat busur dan memukulkannya ke kepala Abu Jahal hingga tengkoraknya terluka. “Engkau mencerca dia Rasulullah saw., padahal aku sudah memeluk agamanya. Aku menempuh jalan yang ia tempuh. Jika mampu, ayo, lawan aku!” tantang Hamzah. 2. Suatu hari, Uqbah bin Abi Mu’iţ melihat Rasulullah saw. berţawaf, lalu menyiksanya. Ia menjerat leher Rasulullah saw. dengan sorbannya dan menyeret ke luar masjid. Beberapa orang datang menolong Rasulullah saw. karena takut kepada Bani Hasyim. 3. Penyiksaan lain dilakukan oleh pamannya sendiri, yaitu Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil yang iada tara kejinya. Rasulullah saw. bertetangga dengan mereka. Mereka tak pernah berheni melemparkan barang-barang kotor kepadanya. Suatu hari mereka melemparkan kotoran domba ke kepala Nabi. Sekali lagi Hamzah membalasnya dengan menimpakan barang yang sama ke kepala Abu Lahab. 4. Quraisy memboikot kaum musliminKa’bah. Perisiwa ini terjadi pada tahun ke-7 kenabian dan berlangsung selama iga tahun. Pemboikotan ini mengakibatkan kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan bagi kaum muslimin. Untuk meringankan penderitaan kaum muslimin, mereka pindah ke suatu lembah di luar Kota Perjanjian Aqabah Kerasnya penolakan dan perlawanan Quraisy, mendorong Nabi Muhammad saw. melancarkan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab di luar suku Quraisy. Dalam melakukan dakwah ini, Nabi Muhammad saw. idak saja menemui mereka di Ka’bah pada saat musim haji, ia juga mendatangi perkampungan dan tempat inggal para kepala suku. Tanpa diketahui oleh seorang pun, Nabi Muhammad saw. pergi ke Ţaif. Di sana ia menemui Ţaqif dengan harapan agar ia dan masyarakatnya mau menerimanya dan memeluk Islam. Ţaqif dan masyarakatnya menolak Nabi dengan kejam. Meski demikian, Nabi berlapang dada dan meminta Ţaqif untuk idak menceritakan kedatangannya ke Ţaif agar ia idak mendapat malu dari orang Quraisy. Permintaan itu idak dihiraukan oleh Ţaqif, bahkan ia menghasut masyarakatnya untuk mengejek, menyoraki, mengusir, dan melempari Nabi. Selain itu, Nabi mendatangi Bani Kindah, Bani Kalb, Bani Hanifah, dan Bani Amir bin Sasa’ah ke rumah-rumah mereka. Tak seorang pun dari mereka yang mau menyambut dan mendengar dakwah Nabi. Bahkan, Bani Hanifah menolak dengan cara yang sangat buruk. Amir menunjukkan ambisinya, ia mau menerima ajakan Nabi dengan syarat jika Nabi memperoleh kemenangan, kekuasaan harus berada di tangannya. Pengalaman tersebut mendorong Nabi Muhammad saw. berkesimpulan bahwa idak mungkin lagi mendapat dukungan dari Quraisy dan kabilah- kabilah Arab lainnya. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw. mengalihkan dakwahnya kepada kabilah-kabilah lain yang ada di sekitar Mekah yang datang berziarah seiap tahun ke Mekah. Jika musim ziarah iba, Nabi Muhammad saw. pun mendatangi kabilah-kabilah itu dan mengajak mereka untuk memeluk Islam. Tak berapa lama kemudian, tanda-tanda kemenangan datang dari Yașrib Madinah. Nabi Muhammad saw. sesungguhnya mempunyai hubungan emosional dengan Ya¡rib. Di sanalah ayahnya dimakamkan, di sana pula terdapat famili-familinya dari Bani Najjar yang merupakan keluarga kakeknya, Abdul Muttalib dari pihak ibu. Oleh karena itu, idak mengherankan apabila di tempat ini kelak Nabi Muhammad saw. mendapat kemenangan dan Islam berkembang dengan amat pesat. Ya¡rib merupakan kota yang dihuni oleh orang Yahudi dan Arab dari suku Aus dan Khazraj. Kedua suku ini selalu berperang merebut kekuasaan. Hubungan Aus dan Khazraj dengan Yahudi membuat mereka memiliki pengetahuan tentang agama samawi. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan kedua suku Arab tersebut lebih mudah menerima kehadiran Nabi Muhammad saw. Keika Yahudi mengalami kekalahan, suku Aus dan Khazraj menjadi penguasadi Yașrib. Yahudi idak inggal diam, mereka berusaha mengadu domba Ausdan Khazraj yang akhirnya menimbulkan perang saudara yang dimenangkanoleh Aus. Sejak saat itu, orang-orang Yahudi yang sebelumnya terusir dapatkembali inggal di Ya¡rib. Aus dan Khazraj menyadari derita dan kerugian yangmereka alami akibat permusuhan mereka. Oleh karena itu, mereka sepakatmengangkat Abdullah bin Muhammad dari suku Khazraj sebagai hal itu idak terlaksana. Hal ini disebabkan beberapa orang Khazrajpergi ke Mekah pada musim ziarah haji. Kedatangan orang-orang Khazraj ke Mekah diketahui oleh Nabi Muhammadsaw., dan ia pun segera menemui mereka. Setelah Nabi berbicara dan mengajakmereka untuk memeluk agama Islam, mereka pun saling berpandangan dansalah seorang dari mereka berkata,“Sungguh inilah Nabi yang pernah dijanjikanoleh orang-orang Yahudi kepada kita, dan jangan sampai mereka Yahudimendahului kita.” Setelah itu, mereka kembali ke Yașrib dan menyampaikanberita kenabian Muhammad saw. Mereka menyatakan kepada masyarakatnyabahwa mereka telah menganut Islam. Berita dan pernyataan yang merekasampaikan mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Pada musimziarah tahun berikutnya, datanglah 12 orang penduduk Yașrib menemui NabiMuhammad saw. di Aqabah. Di tempat ini mereka berikrar kepada Nabi yangkemudian dikenal dengan Perjanjian Aqabah I. Pada Perjanjian Aqabah I ini,orang-orang Yașrib berjanji kepada Nabi untuk idak menyekutukan Tuhan,idak mencuri, idak berzina, idak membunuh anak-anak, idak mengumpatdan memfitnah, baik di depan atau di belakang, jangan menolak berbuatkebaikan. Siapa mematuhi semua itu akan mendapat pahala surga dan kalauada yang melanggar, persoalannya kembali kepada Allah Swt. Selanjutnya, Nabi menugaskan Mus’ab bin Umair untuk membacakan al-Qur’ān, mengajarkan Islam serta seluk-beluk agama Islam kepada pendudukYașrib. Sejak itu, Mus’ab inggal di Yașrib. Jika musim ziarah iba, ia berangkatke Mekah dan menemui Nabi Muhammad saw. Dalam pertemuan itu, Mus’abmenceritakan perkembangan masyarakat muslim Yașrib yang tangguh dankuat. Berita ini sungguh menggembirakan Nabi dan menimbulkan keinginandalam hai Nabi untuk hijrah ke sana. Pada tahun 622 M, peziarah Ya¡rib yang datang ke Mekah berjumlah 75orang, dua orang di antaranya perempuan. Kesempatan ini digunakan Nabimelakukan pertemuan rahasia dengan para pemimpin mereka. PertemuanNabi dengan para pemimpin Yașrib yang berziarah ke Mekah disepakai diAqabah pada tengah malam pada hari-hari Tasyriq idak sama dengan hariTasyriq yang sekarang. Malam itu, Nabi Muhammad saw. ditemani olehpamannya, Abbas bin Abdul Muṭṭalib yang masih memeluk agama nenekmoyangnya menemui orang-orang Yașrib. Pertemuan malam itu kemudiandikenal dalam sejarah sebagai Perjanjian Aqabah II. Pada malam itu, merekaberikrar kepada Nabi sebagai berikut, “Kami berikrar, bahwa kami sudahmendengar dan seia di waktu suka dan duka, di waktu bahagia dan sengsara,kami hanya akan berkata yang benar di mana saja kami berada, dan di jalan Allah Swt. ini kami idak gentar terhadap ejekan dan celaan siapapun.” Setelah masyarakat Yașrib menyatakan ikrar mereka, Nabi berkata kepada mereka, “Pilihkan buat saya dua belas orang pemimpin dari kalangan kalian yang menjadi penanggung jawab masyarakatnya”. Mereka memilih sembilan orang dari Khazraj dan iga orang dari Aus. Kepada dua belas orang itu, Nabi mengatakan, “Kalian adalah penanggung jawab masyarakat kalian seperi pertangungjawaban pengikut-pengikut Isa bin Maryam. Terhadap masyarakat saya, sayalah yang bertanggung jawab. ”Setelah ikrar selesai, iba-iba terdengar teriakan yang ditujukan kepada kaum Quraisy, “Muhammad dan orang-orang murtad itu sudah berkumpul akan memerangi kamu!”. Semua kaget dan terdiam. Tiba-iba Abbas bin Ubadah, salah seorang peserta ikrar, berkata kepada Nabi, “Demi Allah Swt. yang mengutus Anda berdasarkan kebenaran, jika Nabi mengizinkan, besok penduduk Mina akan kami habisi’ dengan pedang kami.” Lalu, Nabi Muhammad saw. menjawab, “Kita idak diperintahkan untuk itu, kembalilah ke kemah kalian!” Keesokan harinya, mereka bangun pagi-pagi sekali dan segera bergegas pulang ke Perisiwa Hijrah Kaum Muslimin 1. Hijrah ke Abisinia Habsyi Untuk menghindari bahaya penyiksaan, Nabi Muhammad saw. menyarankan para pengikutnya untuk hijrah ke Abisinia Habsyi. Para sahabat pergi ke Abisinia dengan dua kali hijrah. Hijrah pertama sebanyak 15 orang; sebelas orang laki-laki dan empat orang perempuan. Mereka berangkat secara sembunyi-sembunyi dan sesampainya di sana, mereka mendapatkan perlindungan yang baik dari Najasyi sebutan untuk Raja Abisinia. Keika mendengar keadaan Mekah telah aman, mereka pun kembali lagi. Namun, mereka kembali mendapatkan siksaan melebihi dari sebelumnya. Karena itu, mereka kembali hijrah untuk yang kedua kalinya ke Abisinia tahun kelima dari kenabian atau tahun 615 M. Kali ini mereka berangkat sebanyak 80 orang laki-laki, dipimpin oleh Ja’far bin Abi Ţalib. Mereka inggal di sana hingga sesudah Nabi hijrah ke Yașrib Madinah. Perisiwa hijrah ke Abisinia ini dipandang sebagai hijrah pertama dalam Islam. Perisiwa hijrah ke Abisinia ini sungguh idak menyenangkan kaum Quraisy dan menimbulkan kekhawairan yang sangat besar. Ada dua hal yang dikhawairkan oleh kaum Quraisy, yaitu pertama, kaum muslimin akan dapat menjalin hubungan yang luas dengan masyarakat Arab kedua, kaum muslimin akan menjadi kuat dan kembali ke Mekah untuk menuntut balas. Oleh karena itu, mereka mengutus Amr bin Aș dan Abdullah bin Rabi’ah kepada Najasyi agar mau menyerahkan kaum muslimin yang berhijrah ke sana. Dengan mempersembahkan hadiah yang besar kepadaNajasyi, kedua utusan itu berkata, “Paduka Raja, mereka yang datang ke negeri tuan ini adalah budak-budak kami yang idak mempunyai malu. Mereka meninggalkan agama nenek moyang mereka dan idak pula menganut agama Paduka; mereka membawa agama yang mereka ciptakan sendiri, yang idak kami kenal dan idak juga Paduka pahami. Kami diutus oleh pemimpin-pemimpin mereka, orang-orang tua mereka, paman-paman mereka, dan keluarga-keluarga mereka supaya Paduka sudi mengembalikan orang-orang itu kepada pemimpin-pemimpin kami. Mereka lebih mengetahui betapa orang-orang itu mencemarkan dan mencerca agama mereka.” Najasyi kemudian memanggil kaum muslimin dan bertanya kepada mereka, “Agama apa ini sampai membuat tuan-tuan meninggalkan masyarakat tuan-tuan sendiri?” Kaum muslimin yang diwakili oleh Ja’far bin Abi Ţalib menjawab, “Paduka Raja, masyarakat kami masyarakat yang bodoh, menyembah berhala, memakan bangkai, melakukan berbagai macam kejahatan, memutuskan hubungan dengan kerabat, idak baik dengan tetangga; yang kuat menindas yang lemah. Demikianlah keadaan masyarakat kami hingga Allah Swt. mengutus seorang rasul dari kalangan kami sendiri yang kami kenal asal usulnya, jujur, dapat dipercaya, dan bersih. Ia mengajak kami hanya menyembah kepada Allah Swt. Yang Maha Esa, meninggalkan batu-batu dan patung-patung yang selama ini kami dan nenek moyang kami sembah. Ia melarang kami berdusta, menganjurkan untuk berlaku jujur, menjalin hubungan kekerabatan, bersikap baik kepada tetangga, dan menghenikan pertumpahan darah. Ia melarang kami melakukan segala perbuatan jahat, menggunakan kata-kata dusta dan keji, memakan harta anak yaim, dan mencemarkan nama baik perempuan yang tak bersalah. Ia meminta kami menyembah Allah Swt. dan idak mempersekutukan-Nya. Jadi, yang kami sembah hanya Allah Swt. Yang Tunggal, idak mempersekutukan-Nya dengan apa dan siapa pun. Segala yang diharamkan kami jauhi dan yang dihalalkan kami lakukan. Karena itulah kami dimusuhi, dipaksa meninggalkan agama kami. Karena mereka memaksa kami, menganiaya dan menekan kami, kami pun keluar menuju negeri Paduka ini. Padukalah yang menjadi pilihan kami. Senang sekali kami berada di dekat Paduka, dengan harapan di sini idak ada penganiayaan”. Mendengar pernyataan yang demikian fasih dan santun, akhirnya Raja Najasyi memberikan perlindungan kepada kaum muslimin hingga kemudian mereka hidup untuk beberapa lama di negeri yang jauh dari tanah Hijrah ke Madinah Perisiwa Ikrar Aqabah II ini diketahui oleh orang-orang Quraisy. Sejak itu tekanan, inimidasi, dan siksaan terhadap kaum muslimin makinhampir semua kaum muslimin, sekitar 150 orang telah berangkat ke Yașrib. Hanya Abu bakar dan Ali yang masih menjaga dan membela Nabi di Mekah. Akhirnya, Nabi pun hijrah setelah mendengar rencana Quraisy yang ingin membunuhnya. Nabi Muhammad saw. dengan ditemani oleh Abu Bakar berhijrah ke Ya¡rib. Sesampai di Quba, 5 km dari Yașrib, Nabi berisirahat dan inggal di sana selama beberapa hari. Nabi menginap di rumah Umi Kalsum bin Hindun. Di halaman rumah ini Nabi membangun sebuah masjid. Inilah masjid pertama yang dibangun pada masa Islam yang kemudian dikenal dengan Masjid Quba. Tak lama kemudian, Ali datang menyusul setelah menyelesaikan amanah yang diserahkan Nabi kepadanya pada saat berangkat hijrah. Keika Nabi memasuki Yașrib, ia dielu-elukan oleh penduduk kota itu dan menyambut kedatangannya dengan penuh kegembiraan. Sejak itu, nama Ya¡rib digani dengan Madinatun Nabi kota Nabi atau sering pula disebut dengan Madinatun Munawwarah kota yang bercahaya. Dikatakan demikian karena memang dari sanalah sinar Islam memancar ke seluruh penjuru dunia. Akivitas 3 Agar ingatanmu tentang sejarah perjuangan dakwah di Mekah makin melekat, cobalah buat tabel tentang perjuangan dakwah di atas. Mintalah petunjuk gurumu untuk mengajarinya. Menerapkan Perilaku Mulia Perilaku yang dapat diteladani dari perjuangan dakwah Rasulullah saw. padaperiode Mekah di antaranya adalah seperi Memiliki Sikap Tangguh Dalam upaya meraih kesuksesan, diperlukan sikap tangguh dan pantang menyerah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan dan idak ada pulakesuksesan tanpa kerja keras dan tangguh pantang datang dengan sen-dirinya. Ia memerlukan pembelajarandan laihan riyadah secara terus-menerus. Ketangguhan juga harusdidukung oleh kesehatan fisik danpemahaman yang benar. Kedua-duanyaharus berjalan beriringan dan salingmendukung. Kekuatan fisik dibarengidengan pemahaman yang benar akan Sumber Dok. Kemendikbudmelahirkan manfaat yang besar, demikian Gambar sebaliknya. Sikap tangguh yang ditunjukkan paraSikap tangguh dalam kehidupan pasukan pengibar baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat diantaranya. seperi Menggunakan waktu untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar men-dapatkan prestasi yang Secara terus-menerus mencoba sesuatu yang belum dapat dikerjakansampai ditemukan solusi untuk Melaksanakan segala peraturan di sekolah sebagai bentuk pengamalansikap disiplin dan tanggung Menjalankan segala perintah agama dan menjauhi larangannya denganpenuh Tidak putus asa keika mengalami kegagalan dalam meraih suatu kegagalan sebagai cambuk agar idak mengalaminya lagi dikemudian Memiliki Jiwa Berkorban Perhaikan bagaimana para pahlawan Sumber Dok. Kemendikbudyang berjuang untuk kemerdekaan bangsaini. Selain mereka berjuang dengan Gambar dan pantang menyerah, mereka Pembagian daging kurban sebagairela mengorbankan apa saja untuk ke-merdekaan bangsa ini. Perngorbananmereka idak hanya berupa harta, keluargayang diinggalkan, bahkan mereka relameregang nyawa untuk memperjuangkankemerdekaan beragama dan Menyisihkan waktu sebaik mungkin untuk kegiatan yang bermanfaat. Hal ini pening mengingat waktu yang kita miliki sangatlah terbatas. Jika waktu yang kita gunakan lebih banyak untuk kegiatan yang percuma, siap- siaplah untuk menyesal karena waktu yang telah lewat idak akan kembali lagi. Misalkan karena kamu idak belajar dengan sungguh-sungguh sementara kamu ingin lulus dengan nilai yang inggi, kamu akan menyesal karena mendapatkan nilai yang rendah dan harus mengulang Mendahulukan kepeningan bersama di atas kepeningan pribadi. Kepeningan bersama di atas segala-galanya. Itulah kalimat yang sering diungkapkan oleh kebanyakan manusia. Akan tetapi, kenyataannya belum tentu demikian. Kebanyakan manusia lebih mengutamakan kepeningan pribadinya daripada kepeningan orang banyak. Sebagai orang yang beriman, tentu kita idak boleh termasuk ke dalam golongan orang yang demikian. Rasulullah saw. mencontohkan, bagaimana keika ia hendak berbuka puasa dengan sepotong roi, sementara ada orang yang datang untuk meminta roi tersebut karena sangat kelaparan, dan Rasul memberikan roi tersebut kepada orang itu. Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku yang dapat kita lakukan dalam hal ini misalnya saat antre di tempat umum, di bank, loket pembayaran, berkendara di mana lampu lalu lintas sedang menunjukkan warna merah menyala, dan lain Menyisihkan sebagian harta untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Dalam harta kita terdapat sebagian hak orang lain yang membutuhkannya. Islam mengajarkan bahwa bersedekah itu idak akan mengurangi harta sedikit pun, bahkan ia akan mendatangkan harta yang lebih banyak Keika Nabi Muhammad saw. menerima wahyu pertama, yaitu ayat 1-5 surah al-Alaq pada tanggal 17 Ramaan, sejak itu ia diangkat menjadi nabi. Keika ia menerima ayat 1-7 surah al-Muddașșir, ia pun diangkat menjadi rasul. Setelah itu, wahyu terputus. Nabi Muhammad saw. merasa gelisah dan bertanya-tanya, apa yang harus disampaikan, bagaimana menyampaikannya, dan kepada siapa disampaikan? Dalam kegelisahannya, turunlah surah ad- Pada awalnya Nabi saw. berdakwah secara rahasia dan hanya mengajak orang-orang terdekat saja. Orang pertama yang menerima dakwah Nabi adalah Khadijah, istrinya, kemudian Ali bin Abi Ţalib, sepupunya, dan Zaid bin Hari¡ah, bekas budaknya. Sementara itu, laki-laki dewasa yang pertama memeluk Islam adalah Abu Bakar bin Quhafah. Melalui ajakan Abu Bakar, beberapa orang menerima ajakannya, yaitu Usman bin Afan, Abdur Rahman bin Auf, Ţalhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwam. Setelah itu, Abu Ubaidah bin Jarrah dan beberapa penduduk Mekah turut pula menyatakan keislamannya dan menerima ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Kegiatan dakwah secara rahasia ini berlangsung selama iga Setelah perintah Allah Swt. turun melalui Surah asy-Syu’arā/26214-216 dan Surah al-Ĥijr/1594, Nabi Muhammad saw. pun melakukan dakwah secara terang-terangan terbuka. Nabi Muhammad saw. mengumpulkan keluarganya di rumahnya. Setelah selesai makan, ia pun menyampaikan maksudnya. Tiba-iba Abu Jahal menghenikan pembicaraan Nabi dan mengajak orang-orang untuk meninggalkan tempat. Keesokan harinya, Nabi kembali megundang keluarganya. Setelah makan, Nabi pun menyampaikan maksudnya dan kembali Abu Jahal mengacaukan suasana dan mereka yang hadir pun tertawa. Dalam keadaan riuh itu, Ali bin Abi Ţalib bangkit dan berkata, “Wahai Rasulullah! Saya akan membantu Anda, saya adalah lawan bagi siapa saja yang menentangmu.”4. Gagal mengajak kerabatnya, Nabi pun mengalihkan dakwahnya kepada masyarakat Quraisy. Ia naik ke bukit Śafa dan menyeru manusia. Orang-orang pun berkumpul dan Nabi Muhammad saw. pun menyampaikan dakwahnya. Tiba-iba Abu Jahal berteriak, “Celakalah engkau, hai Muhammad! Apakah karena ini engkau mengumpulkan kami?” Nabi Muhammad saw. hanya terdiam sambil memandangi pamannya. Sesaat kemudian turunlah surah Dakwah Nabi mendapatkan tantangan dan perlawanan dari Quraisy. Nabi dan sahabat-sahabatnya diejek, dicaci, dan disiksa. Tidak cukup sampai di situ, mereka juga membujuk Nabi dan menawarkan kekayaan, kehormatan, dan jabatan. Setelah ejekan, siksaan, dan ancaman idak dapat mencegah dakwah Nabi, orang-orang Quraisy memboikot Nabi dan sahabat-6. Setelah orang-orang Quraisy idak mau menerima dakwah Nabi, ia pun mengalihkan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab di luar Quraisy. Nabi mencoba mengajak orang-orang Țaif, namun ia ditolak, bahkan diejek, diusir, dan dilempari. Nabi idak berputus asa. Ia terus menyampaikan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab yang datang berziarah ke Mekah seiap tahunnya. Dakwah Nabi mendapat sambutan dari orang-orang Madinah dan Nabi pun mengadakan Perjanjian Aqabah pertama dan kedua. Setelah Perjanjian Aqabah kedua, Nabi pun berhijrah ke Dakwah Nabi di Mekah berlangsung selama 13 tahun. Selama itu Nabi menanamkan nilai-nilai tauhid dan mengajarkan akhlak mulia. Nilai-nilai ketauhidan ini membuat Nabi dan sahabat-sahabatnya tangguh menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan serta tetap bersemangat menyampaikan Uji Pemahaman Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dan jelaskan. 1. Apakah yang dimaksud dengan sikap tangguh? 2. Jelaskan manfaat bertawakkal. 3. Apakah kebenaran itu dan mengapa harus ditegakkan? 4. Tuliskan ayat 1 – 5 Surah al-Alaq. 5. Terjemahkan ayat 1 – 7 Surah Refleksi Berilah tanda checklist ✓ yang sesuai dengan dorongan haimu untuk menanggapi pernyataan-pernyataan berikut ini. KebiasaanNo. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 11. Saat kegiatan ekstrakurikuler saya melaksanakan Saya berusaha mematuhi peraturan sekolah meskipun idak ada guru yang Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 13. Saya berusaha mengingatkan dan menegur teman yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan tata terib Saya merasa tenang dan tenteram jika mematuhi peraturan dan tata terib Saya merasa senang dan gembira apabila mengingatkan dan menegur teman yang melanggar peraturan dan tata terib Saya berusaha mengajak teman- teman untuk melaksanakan Saya merasa menyesal apabila meninggalkan Saya merasa menyesal apabila membiarkan atau idak mengingatkan teman yang melanggar peraturan dan tata terib Saya menghormai perbedaan Saya menjaga persaudaraan dengan sesama mukmin.
Perjanjianini dilanjutkan pada tahun 622 M yang disebut Bai'atul Aqobah yang kedua. Diantara isi perjanjian itu adalah : 1. Mentaati Nabi Muhammad SAW dalam sehat maupun sakit. 2. Menafkahkan harta baik dalam keadaan mudah maupun sulit. 3. Melakukan amar ma'ruf nahi munkar. 4.

StrategiDakwah Rasululah saw. di Mekah Dalam mendakwahkan ajaran-ajaran Islam yang sangat fundamental dan universal, Rasulullah saw. tidak serta-merta melakukannya dengan tergesa- gesa. Ia mengerti benar bagaimana kondisi masyarakat Arab saat itu yang bergelimang dengan kemaksiatan dan praktik-praktik kemunkaran.

MeneladaniPerjuangan Rasulullah SAW di Mekah by lidya dwi. PPT - Dakwah Rasulullah Periode Madinah PowerPoint Presentation, free download - ID:2957443. PAI Kelas 10 Bab 5 Substansi Dakwah Rasulullah di Mekah - YouTube. Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah. RPPMeneladani Perjuangan Rasul SAW di Makkah.docx. Embed size(px) Link. Share. of 18. Report. 10 Categories. Articles & News Stories Published. Jan 10, 2019. Download. This site is like the Google for academics, science, and research. It strips results to show pages such as .edu or .org and includes more than 1 billion publications, such as
110Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad SAW. di Makkah 3.10Menganalisis substansi, strategi, dan penyebab keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di Makkah 4.10Menyajikan keterkaitan antara substansi dan strategi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di Makkah KI KD INDIKATOR MATERI PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KD 3.10 MENELADANI PERJUANGAN RASULULAH SAW DI MAKAH(DAKWAH RASUL MEKKAH) MATERI PAI SMA/SMK KELAS 10 erickyonanda. September 15, 2021 MATERI PAI KLS 10 Dalam tiga tahun awal masa dakwahnya di Mekah, Rasulullah berdakwah dengan cara sembunyi-sembunyi. Ia mendakwahi beberapa orang terdekatnya yang diyakini bisa merahasiakan pesan yang .
  • vav55phfgo.pages.dev/661
  • vav55phfgo.pages.dev/985
  • vav55phfgo.pages.dev/451
  • vav55phfgo.pages.dev/432
  • vav55phfgo.pages.dev/659
  • vav55phfgo.pages.dev/769
  • vav55phfgo.pages.dev/396
  • vav55phfgo.pages.dev/493
  • vav55phfgo.pages.dev/19
  • vav55phfgo.pages.dev/724
  • vav55phfgo.pages.dev/350
  • vav55phfgo.pages.dev/339
  • vav55phfgo.pages.dev/245
  • vav55phfgo.pages.dev/284
  • vav55phfgo.pages.dev/481
  • meneladani perjuangan rasulullah saw di mekah